Hal ini disampaikan Kepala Dinas Perikanan Rohil, M. Amin S.Pi M.Si, yang menjelaskan dan mengatakan bahwa informasi awal mengenai insiden tersebut diketahui dari postingan di media sosial, yang telah disampaiakan pada Sabtu (08/11/2025) malam.
Menindak lanjuti lnformasi tersebut, Amin segera menginstruksikan Kepala Bidang Perikanan Tangkap, Romi, untuk melakukan penelusuran dan berkoordinasi dengan para nelayan setempat.
“Setelah kami telusuri, benar bahwa dua kapal nelayan asal Bagansiapiapi dengan jumlah 10 orang nelayan, masing-masing kapal berawak lima orang, telah diamankan oleh otoritas Malaysia,” ujar Amin saat dikonfirmasi pada Sabtu (08/11) malam.
Dua unit kapal tersebut masing-masing diawaki oleh satu orang tekong (nakhoda) dan empat anak buah kapal (ABK). Identitas tekong kapal pertama diketahui bernama Syamsudin, sementara tekong kapal kedua bernama Melis.
Sebagai bentuk tanggung jawab, Bupati Rohil H. Bistamam langsung memberikan instruksikan Kadis Perikanan Amin untuk menghubungi Kepala Bidang Perikanan Tangkap Provinsi Riau, Umar Dani, serta Plt Kepala Dinas Perikanan Provinsi Riau, Wiwik, guna menyampaikan laporan dan meminta dukungan penanganan.
“Pihak provinsi menyatakan akan menindaklanjuti kasus ini dan telah memerintahkan UPT Bidang Pengawasan untuk mengumpulkan informasi serta melakukan langkah terbaik,” jelas Amin.
Ia menegaskan bahwa pengelolaan wilayah laut merupakan kewenangan pemerintah provinsi, sehingga koordinasi akan terus dilakukan agar permasalahan ini dapat segera diselesaikan secara bijak dan sesuai prosedur.
' Kepada keluarga para nelayan yang terdampak, kami menghimbau agar tetap tenang dan bersabar, menunggu proses yang sedang kami lakukan mudah-mudahan segera teratasi," harap Amin.
“Belum diketahui pasti terkait penyebab utama penangkapan, namun kami akan terus berupaya dan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, agar permasalahan ini cepat diselesaikan dan dua kapal nelayan segera dilepas,” pungkasnya.
(Jekson, SH/Mc Rohil)
