• Jelajahi

    Copyright © Postnewstv.co.id
    Best Viral Premium Blogger Templates

    3 Ekor Harimau di Kebun Sawit, BBKSDA Riau Turunkan Tim Gabungan Cek Laporan Warga

    Postnewstv.co.id
    Sunday, October 5, 2025, 10:52 WIB Last Updated 2025-10-05T03:52:58Z

    Pekanbaru - Tim gabungan terdiri dari petugas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, bersama aparat pemerintahan setempat, bergerak ke lokasi dikabarkan adanya penampakan tiga ekor Harimau di Desa Penghidupan, Kecamatan Kampar Kiri Tengah, Kabupaten Kampar.


    “Petugas BBKSDA Riau diturunkan ke lokasi menindaklanjuti laporan Kapolsek Kampar Kiri Tengah, Iptu Ferry Curie Ambarita SH MH,” kata Kepala BBKSDA Riau, Supartono, Sabtu (4/10/2025).


    " Supartono mengatakan, penugasan tim gabungan ini untuk melakukan verifikasi dan memastikan kebenaran informasi tersebut." jelas Supartono


    Menurut laporan dari Kapolsek Iptu Ferry, menyampaikan bahwa ada warga yang melaporkan berjumpa dengan satwa yang diduga harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) di area kebun sawit milik mitra PT Flora Wahana Tirta, pada koordinat 0.128321, 101.324350. 


    Setelah dilakukan pengukuran lokasi tersebut, diketahui berjarak sekitar 45 kilometer dari kawasan Suaka Margasatwa Bukit Rimbang Baling, habitat alami harimau sumatera.


    “Menindaklanjuti laporan tersebut, tim gabungan dari BBKSDA, kepolisian, dan pemerintah desa langsung turun ke lapangan untuk melakukan identifikasi awal,” ujar Supartono.


    Setibanya di lokasi, tim mewawancarai tiga warga pelapor yakni Hendri Gule, Rito Widodo, dan Andri Miko, yang mengaku melihat tiga ekor harimau pada 28 September 2025 sekitar pukul 18.00 WIB. 


    “Menurut keterangan mereka, satu harimau berukuran dewasa dan dua lainnya masih anakan. Namun karena panik dan takut, warga tidak sempat mengambil foto atau dokumentasi lain,” jelas Supartono.


    Hasil pemeriksaan yang dilakukan secara menyeluruh oleh tim gabungan, tidak ditemukan tanda-tanda keberadaan harimau, seperti jejak kaki, cakaran, atau kotoran. 


    Hasil lainnya, tim yang turun ke lokasi melaporkan bahwa tempat pertemuan tersebut merupakan area kebun sawit tanpa tegakan hutan. 


    “Kemungkinan besar harimau tersebut hanya melintas,” kata Supartono.


    Meski begitu, tim gabungan tetap mewaspadai dan meningkatkan pengawasan serta memberikan himbauan serta edukasi kepada warga agar tetap waspada.


    Sebagai langkah antisipatif, tim BBKSDA memberikan sosialisasi dan himbauan kepada masyarakat serta pihak perusahaan. Warga diminta tidak beraktivitas sendirian di kebun, terutama setelah pukul 17.00 WIB dan sebelum pukul 07.00 WIB. 


    “Pihak PT Flora Wahana Tirta juga diimbau untuk memasang papan peringatan di area yang dilaporkan sebagai lokasi kemunculan harimau,” kata Supartono.


    Selain itu, sebut Supartono, pihak Pemerintah Desa Penghidupan juga diminta untuk terus berkoordinasi dengan BBKSDA Riau, serta tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi agar tidak menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. (Mc Riau).


    (Jekson,SH)

    Komentar

    Tampilkan