" Area yang strategis ini akan kita revitalisasi secara total dengan konsep baru untuk dijadikan sebagai pusat layanan terpadu dan ruang publik yang modern," ucap walikota yang disampaikan saat ia meninjau langsung lokasi tersebut pada Kamis, (4/9/2025).
Wali Kota Pekanbaru, Agung Nugroho, mengungkapkan bahwa rencana besar ini bertujuan untuk menciptakan kembali ikon baru bagi kota pekan baru. Kawasan yang selama ini kosong pascabencana, akan diubah menjadi sebuah area terpadu yang terkoneksi langsung dengan alun-alun kota.
Agung menjelaskan bahwa konsep terpadu ini akan memusatkan "Balai Kota" di area eks- MPP tersebut.
Pemindahan ini bertujuan mempercepat dan mempermudah akses masyarakat dalam mendapatkan pelayanan. Kawasan ini akan mengintegrasikan berbagai unit pelayanan, termasuk Balai Kota itu sendiri.
" Untuk meningkatkan respons layanan publik, area ini juga akan kita jadikan lokasi bagi Command Center dari berbagai instansi," jelasnya.
Nantinya, Command Center Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Dinas Perhubungan (Dishub), dan Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) akan berkumpul di satu tempat. Dengan begitu, koordinasi penanganan laporan masyarakat akan menjadi lebih cepat dan efisien.
"Tahun ini kami lakukan perencanaan dan Balai Kota akan dipusatkan di MPP agar pelayanan kepada masyarakat lebih cepat. Nantinya, di sini juga akan bergabung Command Center Satpol PP, Dishub, Damkar agar lebih dekat dengan laporan masyarakat," ucapnya.
Ia menegaskan bahwa kantor Wali kota akan tetap berpusat di Tenayan Raya.
"Kantor wali kota tetap di Tenayan, namun balai kota rencananya di sini. Untuk mewujudkan hal itu, tahun ini mulai melakukan perencanaan," ujarnya.
Sementara itu, kawasan yang dibangun di Jalan Jenderal Sudirman ini akan berfungsi sebagai Balai Kota, yang khusus melayani berbagai keperluan administrasi dan pertemuan.
Untuk mewujudkan visi besar ini, Pemkot Pekanbaru akan memulai tahap perencanaan pada tahun ini.
Proses ini menjadi langkah awal yang krusial untuk memastikan seluruh detail pembangunan dapat terlaksana dengan matang dan sesuai dengan standar yang diharapkan. Pengerjaan fisik akan dimulai setelah seluruh perencanaan selesai dan disetujui.
Agung Nugroho menambahkan bahwa pembangunan ini tidak hanya fokus pada fungsi layanan publik. Lebih dari pada itu, Ia ingin masyarakat ke depan bisa menikmati kawasan ini sebagai ruang publik yang terbuka dan nyaman.
Konsep "alun-alun" akan menjadi bagian integral dari rencana, memberikan warga Pekanbaru tempat bersantai, berinteraksi, dan menikmati suasana kota.
Dengan rencana pembangunan ini, Pemkot Pekanbaru menunjukkan komitmennya untuk mengubah lokasi bekas bencana kebakaran menjadi sebuah kawasan multifungsi yang tidak hanya mempercepat pelayanan, juga tingkatkan kualitas ruang publik.
Walikota berharap, transformasi ini mampu menjadi simbol kebangkitan dan kemajuan Kota Pekanbaru di masa mendatang.
(Mc Riau)
