Tanggamus – Kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Daya Dukung dan Kualitas Lahan dalam rangka meningkatkan produktivitas tanaman kopi di Kabupaten Tanggamus digelar di GSG Pekon Purwodadi, Kecamatan Gisting, Kamis (20/11/2025). Acara dimulai pukul 08.30 WIB dan diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Kegiatan ini dihadiri Wakil Bupati Tanggamus, Agus Suranto; Sekdes Purwodadi, Ali Muddin; perwakilan Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Tanggamus; serta para narasumber dari BRMP, di antaranya Dr. Adha F. Siregar, Elsanti, S.P., M.Si, dan Bunga Hernawati Manuhuruk, S.T.P, (KUPT Pertanian). Hadir juga narasumber Dr. Robinson Putra, S.P., M.Si dari BRMP Lampung, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Gisting Erni Hidayati, S.T.P, serta puluhan pengurus kelompok tani (Poktan) dan KWT se-Kecamatan Gisting.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Agus Suranto memberikan motivasi kepada para Poktan dan KWT agar dapat bekerja sama dalam pengelolaan pupuk organik.
“Petani kopi saat ini menjadi salah satu prioritas pemerintah. Karena itu mari bersama-sama meningkatkan profesionalisme dan mengikuti arahan petugas lapangan atau PPL agar menjadi petani yang teladan,” tegasnya.
Sementara itu, Dr. Adha F. Siregar menjelaskan bahwa peningkatan daya dukung dan kualitas lahan untuk produktivitas tanaman kopi dapat dilakukan melalui berbagai strategi agronomi, konservasi tanah, serta manajemen sumber daya alam. Ia juga menekankan potensi besar tujuh klon unggul lokal Kabupaten Tanggamus, yaitu: kopi Kasio, kopi Kuning, kopi Toratubelu, kopi Komari, kopi Sailing Hijau, dan kopi Randu Alas. “Inilah bibit unggul milik Tanggamus,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Dr. Robinson Putra memaparkan sejumlah langkah yang dapat diterapkan untuk meningkatkan produktivitas tanaman kopi, antara lain:
1. Pengelolaan Tanah yang Baik
Penerapan teknik konservasi tanah melalui terasering, tanaman penutup, dan saluran drainase.
Penggunaan pupuk organik untuk meningkatkan kesuburan dan memperbaiki struktur tanah.
2. Pemilihan Varietas Unggul
Memilih varietas kopi yang tahan hama, penyakit, serta sesuai kondisi iklim Tanggamus.
3. Praktik Pertanian Berkelanjutan
Rotasi tanaman, penanaman campuran, dan peningkatan biodiversitas melalui tanaman kontan dan pohon peneduh.
4. Pemeliharaan Kualitas Lahan
Analisis tanah berkala dan pengelolaan pH agar tetap optimal.
5. Pemanfaatan Teknologi
Penggunaan sistem irigasi efisien dan teknologi pemantauan nutrisi tanah.
6. Pelatihan dan Penyuluhan
Pelatihan teknik budidaya, pemupukan, dan manajemen hama untuk petani.
7. Kolaborasi dengan Lembaga dan Pemerintah
Kerja sama penelitian dan dukungan program pertanian berkelanjutan.
Dengan menerapkan langkah-langkah tersebut, diharapkan daya dukung lahan dan produktivitas kopi di Tanggamus meningkat sehingga mampu memberikan manfaat ekonomi bagi petani.
Elsanti, S.P., M.Si kemudian memaparkan mengenai BRMP (Bahan Rujuk Mutu Pupuk), termasuk cara pengolahan pupuk organik. Ia menjelaskan bahwa uji tanah sangat penting sebagai pedoman untuk mengetahui tingkat kesuburan tanah.
Pupuk organik, seperti kompos, pupuk hijau, dan pupuk berbahan alami memiliki peran penting dalam memperbaiki struktur dan kualitas tanah. Dalam praktik pembuatan pupuk organik, bahan yang digunakan seperti gula merah, air tanah, kotoran hewan, EM4, serta jerami/daun sayuran memiliki fungsi masing-masing:
Gula merah: sumber karbohidrat untuk mempercepat fermentasi,
Air tanah: media pelarut,
Kotoran hewan: sumber nutrisi utama,
EM4: mempercepat proses fermentasi,
Jerami/daun sayuran: bahan karbon untuk memperbaiki struktur pupuk.
“Pupuk organik inilah yang dapat meningkatkan kesuburan tanah,” jelasnya.
Para petani Kecamatan Gisting mengucapkan terima kasih atas motivasi, ilmu, serta arahan yang diberikan oleh narasumber dari Provinsi Lampung maupun Kabupaten Tanggamus. Harapannya, ilmu yang diperoleh dapat membantu petani menjadi lebih maju dan sukses.
(Hr)






















