Palembang- Badan Gizi Nasional (BGN) dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) kembali memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Kabupaten Merangin, atas inovasinya dalam melaksanakan program ketahanan pangan daerah.
Inovasi tersebut, adanya alokasi dana 20 persen penggunaan dana desa yang difokuskan untuk ketahanan pangan, pada paparan materi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang disampaikan Wabup H Abdul Khafidh, di Rapat Validasi Data Titik Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) se-Sumatera di Palembang, Kamis (02/10).
‘’Dana sebesar 20 persen dari setiap desa dalam satu kecamatan itu disatukan, kemudian digunakan untuk menjadi modal ternak ayam potong, ayam petelur, budidaya ikan, pertanian padi sawah, jagung, sayuran dan bahan pokok yang dibutuhkan dapur MBG,’’terang Wabup.
Sedangkan hasil produksi dari semua usaha itu lanjut Wabup, akan mampu langsung menyuplay bahan baku kebutuhan SPPG di daerah tersebut setiap harinya, yang menyesuaikan kebutuhan menu SPPG setiap harinya.
Usai melakukan paparan materi itu, Wabup Merangin langsung mendapat aplus tepuk tangan luar biasa dari para peserta rapat. Bahkan Ny Ernia Sofi Yessi, Sekretaris Deputi Bidang Sistem Tata Kelola BGN sekaligus Koordinator Wilayah Sumatera, berharap kabupaten/kota lainnya, bisa mengadopsi program Merangin tersebut.
Program ketahanan pangan di Kabupaten Merangin itu dianggap Sekretaris Deputi, sangat luar biasa dan akan sangat membantu upaya BGN (melalui kegitan SPPG) yang selama ini kesulitan mencari bahan baku, untuk kebutuhan setiap harinya.
‘’Bayangkan, kami sudah bekerja siang dan malam untuk memasak, tapi masih dipusingkan dengan kebutuhan bahan pokok. Program ketahanan pangan 20 persen dari dana desa ini sangat membantu. Ini harus dicontoh, kalau Merangin bisa, kenapa daerah lain tidak,’’terang Sekretaris Deputi yang lebih akrap disapa Yessi ini.
Terpisah, Noudy Reinold Pierre Tendean, Sekretaris Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri Kemendagri sekaligus Anggota Tim Pelaksana Wilayah Sumatera memandang, program 20 persen dana desa untuk ketahanan pangan itu sebagai langkah strategis dan memiliki potensi ganda.
Program ini lanjut Noudy Reinold Pierre Tendean, akan sangat membantu SPPG, sekaligus menguntungkan dan membahagiakan petani, karena hasil panennya langsung ada yang menampung dan tercipta perputaran uang yang lebih cepat.
Terjadi perputaran yang yang lebih cepat terang Sekretaris Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri Kemendagri ini, karena petani, peternak dan pembudidaya ikan, jadi memiliki pembeli yang jelas, menghilangkan keraguan untuk terus berproduksi.
‘’Terimakasih Pak Wakil Bupati, saya kira ini adalah langkah-langkah yang sangat dibutuhkan oleh Pemerintah. Program ini sarat dengan potensi bisnis. SPPG terbantu, petaninya senang dan bahagia. Ide ini jangan sampai diambil oleh pebisnis murni. Nanti kasian petaninya,’’sebut Noudy Reinold Pierre Tendean.
Sumber : (ivan-teguh/kominfo)