Kabupaten Nias – Meski pengiriman Gas LPG 3 kilogram dilaporkan telah tiba di Pelabuhan Gunungsitoli pada Rabu, 3 Desember 2025, namun hingga Sabtu (6/12/25) gas bersubsidi tersebut belum juga terdistribusi ke sejumlah wilayah di Kecamatan Gido, termasuk Desa Hiliweto Gido dan Desa Sirete. Kondisi ini membuat warga semakin kebingungan mencari kebutuhan dapur yang sangat vital tersebut.
Di tengah kelangkaan yang terjadi, warga terus berupaya mencari informasi keberadaan LPG 3 kg. Lesmanawar, seorang ibu rumah tangga di Desa Hiliweto Gido, mengaku telah mendatangi beberapa pangkalan untuk mencari gas, namun semuanya kosong. Ia menyampaikan keluhannya saat ditemui di kediamannya pada Sabtu siang.
Menurut Lesmanawar, informasi di media sosial menunjukkan bahwa pengiriman gas telah tiba di Pelabuhan Gunungsitoli pada 3 Desember. Namun kenyataannya, pangkalan di tingkat desa justru tidak mendapatkan suplai. “Kami lihat di postingan bahwa gas sudah tiba, tapi di desa kok tidak ada? Kenapa bisa langka begini?” ujarnya dengan nada heran.
Warga menyebut kelangkaan ini bukan yang pertama kali terjadi. Setiap kali ada keterlambatan distribusi, masyarakat kecil yang paling terdampak, khususnya para ibu rumah tangga yang bergantung pada LPG 3 kg untuk kebutuhan memasak sehari-hari. Beberapa warga bahkan terpaksa beralih ke bahan bakar kayu untuk sementara waktu.
Lesmanawar menekankan bahwa masyarakat sangat membutuhkan ketegasan dari pihak terkait, baik Pertamina maupun distributor. Ia berharap pendistribusian dapat dilakukan segera agar aktivitas rumah tangga kembali normal. “Kami sangat butuh gas bersubsidi ini. Tolong segera disalurkan ke pangkalan,” ungkapnya.
Selain itu, warga juga meminta transparansi mengenai jadwal distribusi agar masyarakat tidak resah dan dapat memantau penyalurannya secara jelas. Minimnya informasi dianggap menjadi salah satu penyebab kebingungan di lapangan.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Pertamina maupun distributor LPG tingkat daerah belum memberikan keterangan resmi terkait penyebab keterlambatan distribusi ke wilayah Kecamatan Gido. Warga pun berharap kondisi ini tidak terus berlarut agar kebutuhan dasar masyarakat dapat terpenuhi.
(ArG)

























