Rohil, Riau - Awalnya diapresiasi akhirnya menuai keluhkan warga, hal ini terjadi saat penerimaan relawan di dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) DR Sutomo dikarenakan kesewengan wenangan dari salah seorang tim intervew saat Pendaftaran relawan Satuan Percepatan Pemenuhan Gizi (SPPG) di dapur MBG yang dianggap membuka lapangan kerja bagi warga.
Namun yang terjadi malah sebaliknya, timbul penekanan dan intervensi yang dilakukan oleh Yohanes salah seorang dari tim saat intervew sedang berjalan, yang berlokasi di jalan DR Sutomo, Kepenghuluan Bagan Batu Barat, Kecamatan Bagan Sinembah, Rohil, pada Senin (10/11/2025)
Saat pelaksanaan interview Yohanes yang juga menjabat sebagai (calon) kepala dapur MBG, mengeluarkan kata kata yang tidak sepantasnya dan tak layak layak disampaikan, karena bernada intervensi dan penekanan kepada warga yang ikut serta melamar namun usia mereka 45-50 tahun, dengan mengatakan,
" Kalau sewaktu waktu kami berhentikan jangan sakit hati," ucapnya kepada ibu ibu kelompok usia 45-50 tahun saat acara intervew, tidak diketahui maksud dan tujuan ucapan Yohanes tersebut. Warga yang merasa tidak terima langsung keluar dari lokasi intervew.
Keterangan yang didapat dari salah seorang warga yang tidak mau menyebutkan namanya karena untuk dipublikasikan, ia menyampaikan hal ini kepada awak media saat berada dilokasi.
" Kalau tau prosesnya seperti ini ngapain pula kami buat lamaran kemaren, habis habiskan duit aja buat lamaranya," ungkapnya dengan nada sedikit kesal.
Karena menurut warga tersebut ucapan Yohanis ini melukai perasaan warga yang seharusnya tak layak dilakukan oleh seorang tim intervew. Hal ini juga dibenarkan salah seorang pelamar lainya warga Kepenghuluan Bagan Manunggal saat ditemui awak media dilapangan.
" Kami ikut melamar karena syarat yang tertera dalam brosur penerimaan relawan SPPG tertulis usia maksimal 50 tahun. Namun dalam pelaksanaan interview kami kecewa karena kelompok usia 45-50 thn langsung disisihkan dari kelompok lain, dan saat itulah Yohanes yang menjabat sebagai kepala dapur MBG melakukan penekanan.
Untuk memastikan kebenaran informasi tersebut dan menjaga keberimbangan berita sesuai cover booth side pemberitaan, awak media mencoba komfirmasi langsung kepada Yohanes melalui pesan chat di whatsaapnya sesuai nomor yang tertera di dalam brosur.
Saat dikonfirmasi Yohanes menjawab komfirmasi melalui pesan chat di whatsaap dengan kalimat dan kata kata,
" Maaf Pak kami belum bisa kasih keterangan, " jawabnya singkat melalui pesan chat di whatsaapnya.
Tidak puas dengan jawaban Yohanes awak media juga konfirmasi kepada Tim SPPI Kabupaten Rohil M Helza Fadeli Ramadhan SP.d. Dikonfirmasi awak media terkait intervensi dan penekanan yang dilakukan oleh calon kepala dapur MBG DR Sutomo kepada pelamar, Helza melalui sambungan telepon seluler menyampaikan kepada awak media,
" Yohanes itu sudah kami ingatkan agar berhati hati dalam menjalankan tugas dan tidak terlalu jauh melangkah, mengingat Yohanes masih berstatus calon Kepala SPPG. Namun pesan kami seperti diabaikan nanti saya coba untuk mencari tau kebenaran dan penyebabnya," jawab Helza melalui sambungan telepon selulernya.
Dengan adanya kejadian ini warga berharap kepada tim yang telah dipercaya oleh pemerintah Presiden Prabowo, tidak lagi mengecewakan perasaan warga karena hal kecil seperti ini berdampak langsung kepada masyarakat. Jika terjadi kesalahan informasi dan kesewenang wenangan imbasnya pasti kepada masyarakat arus bawah.
(Jekson,SH)
























