KENDAL - Ratusan warga desa yang tergabung dalam Paguyuban Petani Kawula Alit Desa Pesaren. Kembali menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung (PN) Pengadilan Negeri Kabupaten Kendal, Rabu (2/7/2025), massa yang tiba sekitar pukul 10.00 WIB, memenuhi area demonstrasi untuk menyuarakan tuntutan mereka.
Aksi dimulai di depan Pengadilan Negeri Kendal dimana warga desa Pesaren, menggelar orasi selama dua jam. Dalam orasinya, mereka menyampaikan kekecewaan atas lambatnya proses hukum terhadap P.T Sukarli yang mereka hadapi.
Sepanjang aksi warga Pesaren dengan yel-yel seperti "Tanah Redis Adalah Milik Rakyat "suara terus menggema menambah semangat para peserta unjuk rasa, dan beberapa dari warga perwakilan membawa spanduk dan poster
Tuntutan agar aparat penegak hukum lebih tegas dalam menindak semua pihak yang terlibat dalam kasus ini. Dengan pengawalan ketat aparat keamanan, warga sambil meneriakkan yel-yel perjuangan dan membawa atribut aksi.
Sementara itu, Koordinator Aksi Trisminah, menyampaikan bahwa aksi ini merupakan bagian dari perjuangan panjang warga desa Pesaren melawan PT Sukarli, terus berlanjut. bahwa tanah yang diperebutkan merupakan lahan warisan nenek moyang,"ujarnya
"Dan telah ditempati warga turun temurun semenjak tahun 1950 lahan dikuasai dan dimanfaatkan oleh warga berdasarkan kebijakan redistribusi lahan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Namun, aktor lain seperti P.T Sukarli, klaim atas tanah tersebut yang juga terlibat dalam kasus ini, mereka tidak punya dasar hukum bahkan dari data yang telah diterima dari BPN Kendal tahun 2014 tidak ada peralihan hak tanah ini kepada siapapun,"tegasnya Trisminah di sela-sela aksi.
Menyerukan perlawanan, tuntutan warga, merasa telah ditipu P.T Sukarli, karena mengelola lahan sejak tahun 1970 hingga 2014. Padahal selama 44 tahun warga memilih mengalah namun kini, mereka tidak ingin tinggal diam memperjuangkan haknya. Kami tegaskan siapapun yang mengatas namakan P.T Sukarli atau menguasai tanah itu adalah fiktif,"tutupnya Warga Pesaren
Aksi yang berlangsung di tahun ini menjadi simbol konsistensi warga dalam menuntut keadilan. Hingga berita ini ditulis, aksi berlangsung kondusif dengan pengawalan ketat dari pihak kepolisian,"pungkasnya
(Prawoto)