Tanjungbalai, - Seorang oknum anggota DPRD Tanjungbalai berinisial J diduga pukul seorang perawat di rumah sakit umum daerah (RSUD) Tengku Mansyur Tanjungbalai, pada Rabu malam (23/7/2025) sekitar pukul 21.45 WIB.
Kejadian begitu cepat namun Rizki Oskandar sempat menghindar sehingga mengenai bahu sebelah kanan. Dalam rekaman CCTV, terlihat oknum anggota DPRD tersebut datang dari luar masuk ke ruang ICU dan langsung melayangkan tangan ke arah Riski yang tengah duduk.
Rizki, yang juga kepala tim rawat rujuk mengatakan, bahwa kronologi berawal dari adanya seorang pasien yang mengalami patah tangan yang masuk pada pukul 20.10 WIB ke RSUD Tengku Mansyur, kemudian menerima laporan pukul 20.45 WIB.
“Setelah mendapatkan laporan, saya proses lah sesuai prosedur yang ada di RSUD Tengku Mansyur dan memanggil pihak keluarga menjelaskan SOP rujuk. Alhamdulillah, tidak sampai setengah jam sudah di acc pihak rumah sakit Bidadari di Medan” kata Rizki.
Selanjutnya, Rizkii menyampaikan bahwa oknum DPRD tersebut entah dari mana datangnya langsung membuka kamera handphone nya mengambil gambar di area ruangan ICU tersebut.
“Pada hal sudah jelas ada spanduk di depan dilarang untuk mengambil foto, video di area rumah sakit dan dituliskan juga undang-undang praktik kedokteran No. 29/2004 pasal 48 dan 51 dan undang-undang Telekomunikasi No. 36/1999 pasal 40,” ujarnya.
Kemudian salah seorang petugas menegur oknum DPRD tersebut untuk tidak mengambil gambar dengan mengatakan “pak, tidak boleh foto-foto”, selanjutnya J menjawab “ini mau saya kirim ke walikota”, dan petugas pun mengabaikannya.
“Dia (oknum anggota DPRD) mendatangi saya dan bertanya “kau petugas nya ya” dan saya jawab “iya pak, ini mau saya berangkat kan,” ucapnya.
Tak sampai disitu, J mengatakan bahwa akan menelpon dokter Karmila dan saya jawab ini urusan saya dan mau diberangkatkan.
“Mungkin karena jawaban saya tersebut, J kemudian mengatakan “kok sombong kali kau, kau enggak kenal sama saya, kau tunggu besok ya”, oknum anggota DPRD tersebut langsung menyampaikan ancaman kepada saya,” ujarnya.
Merasa ucapan nya tidak digubris oleh Rizki, J kemudian langsung mendatangi Rizki dan nyaris memukul dan beruntung Rizki cepat menghindar.
“Saya merasa terkejut dia (J) tiba-tiba dari luar mau memukul saya. Kejadian Rabu malam 23/7 sekira pukul 21.45 WIB,” ucapnya.
Atas kejadian tersebut, Rizki merasa trauma. Ia juga berharap agar anggota DPRD maupun pejabat lainnya, agar mengikuti prosedur yang ada di RSUD Tengku Mansyur dan tidak berlaku semena-mena.
“Jangan karena seorang pejabat, semaunya berbuat kepada orang lain. Kita semua ingin perubahan terhadap pelayan RSUD Tengku Mansyur, tapi jika sikap arogan seperti ini ditujukan untuk menakut-nakuti masyarakat, maka begini sajalah rumah sakit kita ini,” kata Rizki.
Ia juga akan melaporkan kejadian ini ke badan kehormatan DPRD Tanjungbalai, agar hal serupa tidak terjadi kepada perawat yang lain.
( Z. Saragih ).